Subscribe:

Ads 468x60px

Kamis, 14 April 2011

Kekuatan Nasional


                                                                  Kekuatan Nasional
                                                                  Oleh Mustika Sari
           
Menurut Hans J Morgentahu dalam Politics Among Nations: The Struggle for Power and Peace  ada 9 unsur-unsur kekuatan nasional dalam sebuah negara. Dari unsur-unsur ini lah yang menentukan kuat dan lemahnya sebuah negara.
Unsur yang Pertama berbicara tentang Geography, disini morgent menjelaskan bahwa posisi geografi sebuah negara bisa menguntungkan dan merugikan sebuah negara. Geography berperan penting dalam menentukan kekuatan sebuah negara, walaupun masih dipertanyakan tentang seberapa pentingnya geografi dalam menentukan kekuatan nasional. Sebuah negara akan menang jika dalam sebuah pertempuran jika memiliki geografi yang sangat luas di banding dengan Negara yang menjadi musuhnya. Contohnya: Rusia pada perang I dapat mengalahkan Napoleon karena secara geografi rusia lebih unggul karena rusia termasuk wilayah yang selalu bersalju, jadi bias dikatakan iklim juga berpengaruh.
Unsur yang Kedua Natural Resource (Sumber Daya Alam), morgent mengatakan SDA sangat penting bagi kekuatan nasional,selain itu ada 4 level paling penting untuk mengelola SDA: kepemilikan, eksploitasi, control, penggunaan/penguasaan, negara dengan kualitas SDA yang banyak dianggap lebih potensial dibandingkan negara yang memiliki SDA yang sedikit, tetapi kembali lagi ke negara tersebut bagaimana mengelola SDA yang begitu melimpah. Control berperan penting juga dalam unsure yang kedua ini karena kalau tidak ada control seperti halnya yang terjadi pada Indonesia kekayaan alam yang melimpah seharusnya dapat membawa kemakmuran terhadap rakyat Indonesia. Namun karena kurangnya control membuat rakyat Indonesia belum bisa dikatakan makmur seperti penambangan tembaga oleh Freeport yang terjadi di papua tidak memberikan kemakmuran terhadap rakyat Indonesia karena kurangnya control dari negara Indonesia tersebut.
Unsur yang Ketiga Industrial Capabilities (Kemampuan Industri) menurut morgent dalam zaman yang modern kemampuan industri juga ikut menentukan kekuatan nasional sebuah apakah ia kuat atau lemah. Hampir seluruh negara di muka bumi mengejar industrialisasi untuk menjadikan negaranya makmur dan bisa bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu sebuah negara kuat, saat ini, bila tergolong kedalam tujuh negara industri (G-7). Selain itu merupakan pemasokan utama dalam hal potensial sebuah negara, pada abad ke 19 & 20 sebuah negara yang memiliki basis industrial yang besar sangat diuntungkan pada saat perang dunia. Pada saat perang dunia kemampuan industri memberi sedikit keuntungan untuk kekuatan dalam perang karena dapat membuat senjata yang lebih baik dibanding dengan negara nonindustri. Kemampuan industri merupakan elemen penting dalam perekonomian sebuah negara setelah masa damai, contohnya : orang-orang jerman lebih mendukung Hitler karena dia dapat mensosialisasika n industri-industri di jerman kepada rakyat jerman dan dia mampu mengeluarkan jerman dari krisis ekonomi.
Unsur yang Keempat menurut Morgentahu tentang Military Capabilities (kemampuan militer), Apalah artinya kekayaan sumber daya sangat besar, industri maju dan posisi juga strategis kalau tidak bisa dipertahankan. Dengan kata lain, militer merupakan unsur penting dalam sebuah negara agar bisa menjamin keamanan, kenyamanan dan stabilitas. Kemampuan militer memiliki potensial yang sangat penting dalam sebuah negara, tetapi beberapa analis yang mengacu pada kekuatan  HI mendebatkan kemampuan militer merupakan satu-satunya cara untuk melihat kekuatan nasional sebuah negara. Contohnya yang terjadi di jepang, jepang membatasi kekuatan militernya karena mereka menganggap kalau perekonomian mereka yang mampua membuat kekuatan di dalam negara itu. Namun banyak juga negara yang lebih mementingkan kekuatan militernya karena mengganggap  kekuatan militer sangat penting untuk mempertahankan kekuatan negaranya. Kekuatan negara dapat dilihat dari seberapa siap sebuah negara mempersiapkan pasukannya setiap saat  untuk mengatasi perang yang bisa saja terjadi tiba2-tiba.
Unsur yang Kelima, Morgent mengatakan kekuatan nasional adalah penduduk yang dibahas disini lebih pada kepenyebarannya atau populasi dimana unsur ini pun sangat  menetukan kekuatan sebuah negara. Populasi disini bukan hanya berfungsi untuk mengetahui jumlah penduduk sebuah negara tetapi juga penyebaran dan kemampuan tiap penduduknya juga. Seperti halnya yang dikatakan morgent jika sebuah populasi berkumpul disebuah tempat dikhawatirkan akan membawa banyak masalah, disini sangat dibutuhkan kemampuan sebuah pemimpin untuk memberi cara agar tidak adanya ketidak merataan di suatu daerah. Tidak bagus juga jika terlalu banyak generasi tua di banding yang muda karena mengundang banyak kendala seperti tenaga kerja aktif yang sedikit untuk memikul beban seluruh penduduk. Jika semua penduduk memiliki skill tidak akan terjadinya penumpukan pada sebuah daerah.
Unsur yang Keenam menyangkut soal penduduk tapi lebih kualitatif yakni menyangkut soal Karakter Nasional.Morgenthau memberikan sejumlah contoh tentang karakter nasional seperti kekuatan dan kegigihan dasar orang Rusia, inisiatif dan daya cipta pribadi orang Amerika, pemikiran sehat orang Inggris yang tidak dogmatis, disiplin dan ketelitian orang Jerman. Karakter nasional ini jelas menentukan daya kompetitif suatu negara dalam percaturan internasional. Dari tiap negara memiliki karakter dari masing-masing rakyatnya ini juga merupakan salah satu cara untuk mewujudkan kekuatan nasional pada suatu negara, kerena jika suatu negara tidak memiliki karekter yang kuat negara tersebut akan menjadi negara yang hanya bias meniru tanpa memiliki karekter tersendiri. Karena sebuah negara bisa dikenal dan berpengaruh di mata dunia karena karekter dari negara itu sendiri yang merupakan wujud dari  berbagai keunikan dari masyarakatnya.
Unsur yang Ketujuh Moral Nasional, Istilah ini merujuk kepada sesuatu yang lebih abstrak tapi juga merupakah pilar penting dalam menopang kekuatan sebuah bangsa. Moral nasional itu memancar ke berbagai sektor mulai dari sektor pertanian, industri sampai dengan militer dalam memberikan arti bagi negaranya. Semangat pengabdian, misalnya, adalah salah satu ciri faktor ketujuh ini. Moral lebih mencitrakan bagaimana suatu negara di mata negara lain, berangkata dari moral yang baik dari setiap sector membuat sebuah negara dapat menjalin kerjasama dan saling membatu antara satu negara dengan negara yang lain. Bagaiman suatu negara akan menjalin kerjasama jika sebuah negara mempunyai moral yang buruk dalam bidang pertanian hingga militernya.
Unsur yang Kedelapan ini tentang Diplomasi, dalam konteks luas, sebuah negara yang hidup dalam lingkungan internasional perlu memiliki diplomat-diplomat unggul dalam mencari peluang-peluang lebih besar serta mengantisipasi bahaya yang akan datang. Barangkali, perubahan kapitalisme global dimana kelompok spekulator di pasar uang telah sangat kuat seharusnya menjadi sorotan diplomat ini sehingga antisipasi bahaya yang tak kelihatan ini bisa lebih dini dilacak. Kemampuan seorang diplomat bisa mempengaruhi pandangan sebuah negara terhadap asal negara dari diplomat tersebut, karena diplomat juga bertugas untuk mempromosikan asal negaranya kepada negara lain agar dapat terjalin kerjasama dan saling menjaga keutuhan masing-masing negara dan juga diplomasi berfungsi membantu membangun iklim internasional yang nantinya akan menguntungkan negara itu. Dapat terjalinnya kerjasama yang baik tergantung bagaimana diplomatnya bernegosiasi dan mempromisikan negaranya. Ini sangat penting untuk kekuatan nasional sebuah negara.
Unsur yang Kesembilan, kualitas sebuah pemerintah tentu sangat penting dan relevan bagi Indonesia untuk keluar dari krisis sekarang. Setelah 32 tahun masa Orde Baru, terlihat banyak kelemahan yang perlu dibenahi mulai dari ekonomi, sosial, politik sampai militer. Tentunya kualitas pemerintah dimana terjadi suksesi yang damai dan stabil serta kebijakan yang mencerminkan aspirasi rakyat menjadi sebuah kemestian bagi kuatnya sebuah bangsa. Pemerintah dikatakan berhasil jika rakyatnya makmur dan damai dan pemerintah dapat menjadi sebuah lembaga yang menaungi para rakyatnya untuk keahlian dan kemampuan tiap individu untuk dapat menjadi sebuah kekuatan untuk negara tersebut. Karena jika pemerintah tidak dapat menaungi rakyatnya tidak akan ada kekuatan nasional, kekuatan nasional berawal dari rasa kesatuan dan kebersamaan dari masyarakatnya sendiri. Pemerintah disini berperan sebagai seorang pemimpin karena jika rakyatnya gagal berarti itu berangkat dari pemerintahan yang kurang baik dan tidak bisa menjadi sumber kekuatan nasional.



















Tidak ada komentar: