Subscribe:

Ads 468x60px

Jumat, 01 April 2011

Kelemahan dan keunggulan bisnis di Indonesia


Kelemahan dan keunggulan bisnis di Indonesia
Oleh: Fadhor Rohman[1]

Pendahuluan
 
Indonesia adalah Negara kepulauan, sekitar 17.000 pulau, dengan begitu Indonesia mempunyai potensi yang sangat luar biasa dibandingkan Negara lainnya, sumber alamnaynya yang melimpah seperti minyak, tambang emas, ikan, hutan dan lain sebagainya merupakan potensi yang bisa meningkatkan perekonomian Indonesia secara signifikan, belum lagi letak geografis yang sangat strategis dan jumlah penduduknya yang banyak dan murah serta konsumtif membuat banyak perusahaan asing menginvestasikan uangnya ke Indonesia. Akan tetapi kekayaan alam yang “gemah ripah loh jinawi” yang artinya Indonesia adalah Negara makmur kurang didukung dengan adanya SDM (Surber Daya Manusia), sehingga penguasaan ekonomi masih di dominasi oleh Negara lain, kurangnya mental wirausaha masyarakat Indonesia membuat  perekonomian kurang beigu pesat.
Perkembangan yang lambat juga kurang di tanggapi serius oleh pemerintah Indonesia, mereka seakan-akan hanya mementingkan korporasi asing yang menginvestasikan uangnya di Indonesia, maraknya KKN (korursi,kolusi dan nepotisme) oleh birokrat yang duduk di pemerintahan turut menghambat juga laju perkembangan perekonomian yang ada di Indonesia, baik pertumbuhan FDI (foreign direct Investment) yang diperoleh dari luar negeri maupun investasi dari domestik. Indonesia membutuhkan formula khusus agar perekonomian Indonesia bisa terangkat dengan cara membenahi berbagai sector vital, seperti hukum, birokrasi, pendidikan dll. Guna terwujud suatu Negara yang bisa memanfaatkan SDA dan SDM yang terdidik sehingga terbentuklah output yang lebih baik daripada mengandalkan SDA saja yang biasa di jual ke luar negeri. Sangat peting untuk di cermati lebih dalam tetang keunggulan dan kelemahan yang kita punya guna mengoptimalkan segala potensi yang telah kita miliki dan menutupi kelemahan dengan pembenahan secara intensif.

Kelebihan :
Sudah tidak diragukan lagi bahwasanya Indonesia adalah Negara yang sangat kaya raya akan hasil alamnya seperti saya sebut diatas, semisal kekayaan hasil laut yang sangat melimpah,hasil hutan, kebun, tambang dan minyak dengan kualitas yang tidak kalah dibandingkan Negara-negara laiinya adalah potensi dasar bagi Indonesia unutk mengempakkan sayap ekonominya kearah lebih baik, waalaupun di era sekarang ini adalah era dimana informasi, teknologi mempunyai peranan besar dalam income suatu Negara, terutama Negara besar yang menguasai teknologi informasi seperti Negara- negara eropa, AS dan sejumlah Negara maju laiinya, kita sebagai Negara yang bisa dibilang hanyalah konsumen dari produk teknologi informasi maupun industri tidak boleh patah semanagt begitu saja, kita sebagai Negara yang kaya akan SDA seharusnya bisa mengoptimalkan apa yang sudah kita punya.
SDA semisal buah-buahan, hasil laut dll.yang sudah ada bisa di optimalkan, maksudnya kalau biasanya kita hanya mengekspor bahan mentah kenegara-negara maju, kemudian Negara maju itu mengolahnya menjadi bahan setengah jadi ataupun bahan jadi, yang pada akhirnya dijual lagi kepada kita dengan harga yang relative mahal dibandingkan kita jual sebelumnya.nah kebiasaan buruk ini seharusnya kita mulai benahi, masyarakat dan pemerintah seharusnya bisa berkoordinasi dlam mengatasi kerancuan ini, pemerintah harus mendukung riset ataupun penelitian agar volume barang yang kita ekspor itu bukanlah barang mentah dengan harga murah lagi, akan tetapi barang yang sudah dikembangkan sehingga bisa menghasilkan output yang lebih optimal. Keunggulan berikutnya adalah posisi geografis Indonesia dan peranan Indoensia dalam ASEAN, seperti yang dilansir Warta Ekonomi :
“Dengan terpilihnya menjadi Ketua ASEAN berikutnya, membuat Indonesia berada pada posisi yang strategis. Dengan peranan yang besar tersebut, membuat dua Negara besar yaitu Cina dan Amerika Serikat (AS) memberikan perhatian kepada Indonesia. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua MPR RI Hajriyanto Tohari menjawab pertanyaan wartawan saat ditanya tentang posisi Indonesia di mata kedua negara, seusai mengadakan pertemuan dengan Ketua Parlemen China di Gedung Nusantara IV DPR RI, Selasa (9/11)Ketua Parlemen China, Wu Bangguo, menjajaki kerja sama Indonesia dari sisi investasi dan parlemen, sedangkan Amerika Serikat bermaksud ingin memantapkan hubungannya dengan Indonesia sebagai mitra strategis dalam berbagai hal.”[2]
Dengan begitu Indonesia semakin disoroti dengan Negara lain dan pastinya investasi dan aarus keluar masuk barang semakin cepat dan volumenya semakin besar, tinggal bagaimana Indonesia menyikapinya, phenomena seperti itu bisa saja merugikan Indonesia, bahan mentah Indonesia dieksploitasi sedemikian rupa, upah yang sangat murah bisa saja dimanfaatkan seenaknya, dan unutk mengantisipasi semua itu pendidikan harus diutamakan agar masyarakat Indonesia tidak hanya menjadi babu dinegeri sendiri.
Kelemahan
Kelebihan yang telah saya uraikan ternyata kurang didukung oleh pemerintah baik kurangnya peranan pemerintah dalam struktur maupun infrastruktur, buruknya transportasi di Indonesia tercermin dari seringnya terjadi kecelakaan seperti di kereta api, jalanan macet di kota-kota besar dsb membuat ekonomi sedikit banyak terhambat. Konsentrasi ekonomi yang hanya berpusat di kota metropolitan tanpa kemerataan yang menyeluruh membuat kesenjangan semakin nyata dan yang paling adalah korupsi yang merajalela di berbagai bidang sangat mengahambat jalannya roda perekonomian Indonesia, investor enggan dalam berinvestasi karena dipungut biaya-biaya tak terduga di bayak pos di tambah lagi preman-preman yang terkadang memalak agar diberikan uang. Sebenarnya kekompleksitasan permasalah yang terjadi di Indonesia didominasi dari kesenjangan yang ada, baik dari segi ekonomi, pendididkan dsb.
Didalam Negara yang masih berkembang, peranan pemerintah snagatlah di butuhkan demi kelangsungan suatu kehidupan lebih baik, akan tetapi dukungan yang diberikan oleh pemerintah sangat minim seperti apa yang diberitakan oleh warta ekonimi
Sejumlah pengusaha menilai dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan RI dalam pameran-pameran dagang belum cukup optimal. Pernyataan demikian mengemuka saat Messe Frankfurt Press Conference yang berlangsung kemarin (2/3)di Hotel Nikko.
Sementara ini pameran masih diyakini sebagai marketing tool yang efektif untuk menggenjot penjualan. Salah satu peserta acara ini, usahanya bergerak dalam bidang sound system menyayangkan pemerintah. Pihaknya mencontohkan peserta pameran asal Spanyol yang mengikuti pameran internasional mendapatkan dukungan dari pemerintahnya berupa dukungan sekitar 50% dari biaya peserta pameran. Bantuan demikian tidak terjadi di Indonesia. Padahal, menurutnya, untuk masuk ke pameran internasional yang bergengsi bukanlah hal yang mudah.”[3]
 Dengan begitu perkembangan perekonomian Indonesia bisa terhambat akibat ketidak seriusan pemerintah dalam memotivasi para pelaku ekonomi local.


[1] Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Ankatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang
[2] Warta Ekonomi edisi 10 November 2010
[3] Warta Ekonomi edisi 3 Maret 2011

Tidak ada komentar: