Pada dini hari tadi dikeuarkanlah
Pernyataan Rakyat Indonesia perihal dukungan terhadap KPK
PERNYATAAN RAKYAT INDONESIA
PERNYATAAN RAKYAT INDONESIA
Setelah
mengikuti perkembangan perlawanan kepolisian terhadap langkah KPK dalam
menindak lanjuti dugaan korupsi dalam kasusDriving Simulator, kami rakyat
Indonesia dengan ini menyatakan:
- Kapolri Tidak Mampu mengendalikan anggotanya. Atas hal tersebut, Presiden harus memberhentikan Kapolri
- Presiden segera mengambil alih komando, baik sebagai kepala negara maupun kepala pemerintahan sebelum keadaan semakin memburuk
- Kepada rakyat untuk bersama-sama mendukung langkah KPK dalam melakukan pembersihan di tubuh Polri dari praktek korupsi
- Kepada rakyat untuk bersama-sama mendukung langkah KPK dan bersatu dalam melakukan perjuangan melawan korupsi
Jakarta,
6 Oktober 2012
Pukul
00.36 WIB
(nb: pukul 00.36 WIB adalah waktu
selesainya rapat antara Abraham Samad, Bambang Widjojanto, Denny Indrayana,
Fadjroel, Usman Hamid, Tama Langkun, Erry Riyana Hardjapamengkas, Anies
Baswedan, dan tokoh publik lainnya di lantai 3 KPK).
Pernyataan
yang mengatasnamakan rakyat Indonesia diatas banyak yang tidak orang ketahui,
pasalnya pernyataan tersebut dikeluarkan pada dini hari dan tidak dilakukan
secara besar-besaran, namun apapunitu, melihat dari isi pernyataan diaatas
penulis sangat memberi legitimasi kepada pembuat pernyataan tersebut dan
dikeluarkannya pernytaan itu sangat urgent dimana pada saat itu kedung KPK
sedang di kepung oleh pihak kepolisian yang “katanya” ingin menangkap Novel
Baswedan yang merupakan inisiator (Tribunnews.com, 05/10/2012) sekaligus pemimpin penyidik pengadaan
simulator SIM dengan tersangkanya Irjen Djoko Susilo.
Kepala
Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafii Amar mengatakan, Kompol Novel
mau ditangkap karena terkait dugaan penganiayaan berat terhadap pencuri sarang
burung walet di Bengkulu. Yakni, penembakan pada kaki tersangka pencuri sarang
burung walet itu. Terjadi pada 2004. Waktu itu Kompol Novel menjadi
Kasatreskrim di Polda Bengkulu. (Kompas.com,
05/10/2012)
Sangat Ironis, kenapa kasus tahun
2004 lalu baru saja diungkap dan dibarengi ketika Novel memimpin tim penyidik
korupsi yang menyeret jenderal POLRI?.kenapa tidak tahun-tahun sebelumnya, lagipula penembakan yang dilakukan bukan oleh Novel sendiri melainkan anak buahnya dan sebenarnya kasus tersebut sudah tuntas. Lebih Ironis lagi minimnya dukungan pemerintah seperti SBY dalam hal ini. KPK butuh dukunga dari berbagai element masyarakat, KPK butuh kita.butuh rakyat, DPR sebagai perwakilan rakyat untuk penyampai aspirasi kami, tokoh Agama dan lainya.
Diolah dari
berbagaio sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar