PERAN
CHINA CENTRAL TELEVISION (CCTV) BAGI DIPLOMASI REPUBLIK
CHINA[1]
ABSTRAKSI
China is a state that has growing economic fast compare to others,
China always enhance its economic by many ways such as makes free trade area
with another states include ASEAN etc, making public opinion to influence
global society by using mass media such as CCTV. The stability of China’s
economic was proved when the global crisis in 2008, the crisis has made big
countries like USA, UE, Australia got minus development in economic but not in
China, China still had positive development. China aware its growing in
economic is not enough if not support by making public opinion, so that china
with CCTV try to influence another countries such as Africa, Middle east, and
of course Asia, it’s proved by open many channels, at least there are 19
channel and each channel has their own characteristics, such as CCTV-9 is a
international news that broadcast by English CCTV-4 news broadcast in Chinese
etc. Now days CCTV has new broadcast in Russia, Arab, Spain etc.
China by CCTV try be balancer to
west mass media like BBC, CNN, VoA, even in Africa, the societies prefer to
watch CCTV than CNN, China is a biggest partner for Africa, in this year
between both countries the trade reach $110 billion. The rivalry between CCTV
and west media is very good to be talked and what is the influence of CCTV its
self both domestic and International.
Key
Words : China, CCTV, Economy
Pada
awalnya CCTV di kenal sebagai Peking Television, broadcast pertama kalinya pada
2 september 1958 hanya pada hari-hari tertentu seperti selasa, kamis dan sabtu.
reformasi ekonomi China memberikan angin segar terhadap pertelevisian di negara
panada itu sehingga pada 1 May 1978 kemudian berganti nama menjadi CCTV (China
Central Television), di akhir tahun 1970an CCTV hanya disiarkan pada sore hari
sampai tengah malam, ketika liburan summer dan winter ditayankan pada siang
hari. Pada tahun 1987 CCTV menjadi pioneer TV China drama yang masuk pasar global
bahkan CCTV telah meng- export 10,216 program untuk 77 televisi luar negeri[2]. sekarang CCTV berkembang
sangat pesat sehingga saat ini mempunyai 19 channel mempunyai program yang berbeda-beda ditiap
channelnya ;
Chanel
|
Program
|
CCTV 1
CCTV 2
CCTV 3
CCTV 4
CCTV 5
CCTV 6
CCTV 7
CCTV 8
CCTV 9
CCTV 10
CCTV 11
CCTV 12
CCTV
CCTV
CCTV
CCTV E
CCTV F
CCTV
CCTV HD
|
- General
- Finance
- Art and
Entertainment
- International
( in Chinese)
- Sports
- Movie
- Military/
Agriculture
- Tv
Series
- International
( in English )
- Science
and education
- Chinese
Opera
- Law
- CCTV News
- CCTV
Children
- CCTV
Music
- International
( In Spanish)
- International
( In French)
- International
( In Russian)
- High
defenition
|
CCTV mempekerjakan sekitar 10.000 orang,
2 kali lipat dari karyawan CNN yang hanya sekitar 4.000 orang, CCTV memiliki
pendapatan tahunan 120.000.000 ¥ yuan pada tahun 2006, CCTV berada
langsung dibawah pengawasan Administrasi Negara Radio,FIlm dan Televisi yang
pada gilirannya tunduk kepada Dewan Negara Rebublik Rakyat China[3].
Sehingga penyiaran CCTV lebih condong kearah bagaimana CCTV menjadi tool peningkatan soft power Negara China, akan tetapi dengan adanya CCTV
ini lambat laut masyrakat China mendapatkan influence
dari dunia luar sehinga yang ternyadi adanya masyarakat terdidik, terkadang
berita CCTV menyiarkan berita-berita yang bisa memberikan masukan kepada
pemerintah. Zhu seorang reporter mengatakanan pada 10 April
1998........ about
the extremely high price of electricity for farmers in the countryside of Jilin
Province—higher than those living in urban areas. He said he began to be aware
of the problem when he visited Henan and Anhui a year before. The ‘Focus’
reports gave him a strong impression as to what the government should do about
it. Later, the government decided to appropriate over 100 billion yuan (RMB) to
rebuild the electricity network in the countryside, and to equalize the cost of
electricity in rural areas with the price charged to city-dwelle.[4].
Media sudah mulai menyoroti sesuatu yang kurang relevant
akan media juga dituntut oleh pemerintah agar setiap pemberitaannya tidak
menjatuhkan kredibilitas pemerintah baik ditingkat domestic maupun
internasional.
SUMBER
PEMASUKAN
Pada pertengahan tahun 1990an CCTV
mayoritas income-nya berasal dari sector komersial Li Xioping dalam researchnya
mengungkapkan ; The largest source of
funding for Chinese television has changed from government subsidy to
commercial revenue. As government funding for television is less abundant, TV
channels are forced to raise income on their own, and, consequently, they rely
mainly on advertising revenue and sponsorship. From the mid-1990s, CCTV has
become almost totally dependent on commercial revenues. In 2000, CCTV was able to
raise 5.5 billion yuan from private sources (RMB) (US Indeed CCTV
pays more in taxes and for philanthropic efforts than it receives in funding
from the government.$662.65 million) while the government contribution was a mere 30 million
yuan (US $3.61 million)[5].
Li Xioping juga menjelaskan minimnya
sumbangan dari pemerintah yaitu hanya sekitar 0,5%, akan tetapi konten berita
tidak boleh sembarangan, harus selalu sealur dengan kepentingan nasional China
terutama pada pemberitaan Internasional, berita yang mencerminkan kehebatan
negara China, baik dari segi budaya, ekonomi.
Sungguh siasat yang sangat cerdik
sekali, media besar seperti CCTV ini di upayakan agar bisa mendapatkan dana
sendiri, akan tetapi pemerintah menuntuk banyak, intervensi pemerintah masih sangat
dominan atas mana yang pantas dan yang tidak untuk disiarkan di CCTV menyangkut
kredibilats China, sensorsip demi mendapatkan output berita tidaklah
sembarangan, sehingga tidak mengherankan apabila berita-berita CCTV menjadi
tool untuk menigkatkan bargaining positionnya di kanca perpolitikan
dunia,seharusnya pemerintah Indonesia belajar banyak mengenai media massa,
apabila ingin meningkatkan daya bargainnya terhadap Negara lain, Indonesia
harus menguasai opini global sehingga bisa mempengaruhi sikap dan tindakan
mereka.
SIFAT
PEMBERITAAN
CCTV adalah stasiun televisi yang mempunyai banyak jaringan
yang terus bertambah seiringnya waktu, setidaknya ada 19 chanel baik nasional
maupun internasional, mayoritas setiap channelnya menyiarkan 24 jam.
Secara teori CCTV berada di bawah
kendali langsung pemerintah dan merupakan corong suara pemerinah, tetapi market
ekonomi memaksa CCTV untuk mengadakan
reformasi secara fundamental[6],terutama
dibidang pemasukannaya, kontrol pemerintah sedikit-demi sedikit tergerus, akan
tetapi contain siaran CCTV tetap berkiblat dan tidak boleh bertentangan dengan national interest China. Peran control CCTV
terhadap pemerintah sangat lemah, CCTV hanya bisa mengkritik kebijakan –
kebijakan kecil atau jajaran pemerintah ditingkatan local.
Dilihat dari sisi containnya, Setiap
chanel siaran CCTV berbeda dari satu dan yang lainnya. Semisal, CCTV 1 yang
containtnya sangat beragam. CCTV 4 menyiarkan tentang berita internasional
dalam bahasa China, sedangkan CCTV 9 menyiarkan berita internasional dalam
bahasa inggris dll.
Sebuah survey yang dilakukan oleh
TheEUonAsia menyebutkan bahwasanya siaran CCTV terhadap EU sangatlah netral
terlihat dari table berikut :
Sifat
pemberitan CCTV terhadap Europe
Country
|
Positive
|
Netral
|
Negative
|
Mainland China
|
03
|
109
|
-
|
Isi
pemberitaan tentang :
Country
|
political
|
Economic
|
Social
|
environment
|
Mainland China
|
72
|
20
|
18
|
2
|
Pemberitaan
tentang Politics:
Country
|
Internal
|
Eksternal
|
Mainland China
|
6
|
66
|
Politic-eksternal
Counntry
|
Anti-Nuclear
Deal with Iran
|
EU-China
|
Israel
Lebanon Conflict
|
EU-Palestine
|
Mainland China
|
23
|
14
|
08
|
06
|
Source
:Asia-Uerope Foundation, Des 2006[7]
Konten dari siaran CCTV lebih banyak membicarakan tentang
politic, kemudian ekonomi, disusul social, sedangkan masalah lingkungan sangat
minim sekali. Survey ini juga menunjukkan bahwasanya pemberitaan CCTV lebih
cendrung membicarakan tentang eksternal Negara ketimbang internal Negara China
sendiri, sedangkan untuk political eksternal sendiri CCTV banyak memperbincangkan
tentang Anti-Nuclear deal with Iran.
PERAN CHINA CENTRAL TELEVISON (CCTV)
Media di Cina memiliki pengaruh yang
besar yaitu pada opini publik dan politik China. Sun yusheng yang juga merupakan wakil presiden CCTV
menjelaskan bahwa China Central Television (CCTV) berbeda dengan berbagai media
barat. CCTV merupakan media milik negara akan tetapi media ini mendapatkan dana
dari pasar. CCTV juga bergerak ke arah independen tentang pengembagan program
dimana saat ini ada 36 saluran yang pendapatannya dari pasar dan iklan, bukan
langsung pendanaan pemerintah.[8]
Stasiun
televisi China Central Television akan menyiarkan berita, program hiburan dan
budaya, 24 jam per hari. Ini merupakan rencana pemerintah China untuk
mempromosikan sudut pandang negara komunis tersebut dengan mendorong media yang
dikontrol pemerintah ke mata dunia. Seperti dikutip dari
laman stasiun televisi BBC, pemerintah China mengatakan bahwa sejumlah media
asing salah menggambarkan China, sehingga pemerintah mengekang medianya sendiri.
Prinsip CCTV adalah untuk menjadi
nyata, objektif, akurat, dan transparan. CCTV akan menyajikan China yang yang sebenarnya kepada dunia. pemerintah
tidak secara rutin menyensor
media China, akan tetapi
Pemerintah juga menerapkan pembatasan ketat kepada media terkait peristiwa yang
bisa mereka liput.[9]
CCTV-9
yang diluncurkan pada 25 september 2000 adalah saluran berbahasa Inggris
yang telah mengglobal dengan tayangan 24 Jam meiliki peran yaitu untuk
menyediakan berita dan informasi tentang China, Taiwan, Hongkong, dan Makau
yang sejalan dengan kebijakan pemerintah. Kedua, yaitu untuk menyediakan berita
dan informasi tentang urusan dunia dari perspektif China. Saluran siaran TV
tersedia secara global melalui satelit, kabel, dan internet dimana target penontonnya
yaitu orang dalam dan luar China. Media ini memainkan peran yang sangat penting
dalam Xuan wai atau yaitu “Publisitas eksternal” yang memproyeksikan China di
mata internasional yang oleh Joseph Nye (2004)
disebut “ Soft Power”. China memang menjadi negara yang berkibar dimata
internasional hal ini dapat terlihat dengan bengkitnya media di China dalam hal
ini CCTV yang dibawa untuk menggambarkan citra China di mata di mata
internasional.[10]
Dalam diskusi pertemuan konferensi media
internasional di Kopenhagen Denmark, ada pertanyaan yang ditujukan untuk media
di China yaitu, bagaimana peran CCTV terhadap pemberitaan yang diperbolehkan
dan tidak diperbolehkan untuk disiarkan? Dan bagaimana pengaruh sensor
pemerintah terhadap CCTV?. Maka jawabannya oleh Sun Yusheng menunjukkan bahwa
politik China telah membawa perubahan besar. Media harus membimbing masyarakat.
Media memiliki kewajiban untuk membiarkan orang tahu apa yang menjadi haknya
untuk tahu. CCTV tidak yakin tentang kebenaran suatu informasi, oleh karena itu
CCTV berhati-hati untuk melaporkan suatu informasi. “Inilah perbedaan barat dan
china” pungkasnya, CCTV tidak melaporkan apa yang langsung didengar.[11]
Dari sudut pandang Cina, Barat terlalu
mendominasi. Menurut Falk Hartig, Ilmuan jerman yang telah lama meneliti sistem
di china. tujuan peluncuran ini untuk membawa suara Cina ke kancah
internasional."Hartig sendiri tidak asing dengan Kantor Berita Xinhua. Ia
pernah bekerja di Biro Beijing selama dua tahun sebagai editor Bahasa Inggris."Masalah
terbesar di sini adalah investasi lebih besar untuk kuantitas. Padahal jika
ingin menarik penonton dari negara-negara Barat, Cina juga harus mengutamakan
kualitas. Kualitas jurnalisme di Cina dan negara Barat masih sangat berbeda."Walau
begitu, ambisi Cina memperluas medianya tidak bisa dihentikan.
Profesor McDonald dari universitas
Auckland yang juga bekerja untuk CCTV, organisasi media Cina lainnya.Ia
mengatakan dari pengalamannya, Cina tidak punya agenda jelas dalam membangun
kerajaan media, selain melihatnya sebagai simbol kekuasaan."Cina kembali
menjadi kekuatan super, bukan kekuatan super baru. Sangat penting secara
simbolis bagi Cina suaranya didengar."Tapi media Cina tetap meraih sukses
di luar negeri.Xinhua menjadi sumber berita utama di Afrika, berkompetisi
dengan CNN dan BBC, dengan menawarkan siaran berita yang lebih murah.Namun,
negara Baratlah yang benar-benar ingin ditaklukkan Cina. Profesor Mc Donald
mengatakan Cina juga harus menggenjot program yang lain, jika benar-benar ingin
suaranya didengar."Jika Cina ingin membuat program yang menarik penonton
luar negeri, mereka harus membuat ficer, program dokumenter dan program seni.
Karena inilah jenis tontonan yang disukai penonton di luar negeri. Walaupun
secara tidak langsung, tapi lewat program tersebut Cina tetap bisa memunculkan
pandangannya.
ALAT
PERLUASAN PENGARUH CHINA
Terlihat begitu antusias negara tirai bambu ini untuk
menunjukkan pada dunia bahwa dari sisi media yaitu dalam hal ini CCTV sebagai
simbol kekuatan China dalam pengaruhnya ke luar, yang mampu menarik perhatian
dunia sebagai referensi informasi. Perluasan area jangkauan CCTV pun terus di
tingkatkan. Di tahun 2009 China melaunching sebuah channel TV berbahasa Arab.
Channel berbahasa Arab tersebut merupakan bagian dari program stasiun CCTV yang
akan menyiarkan program-program berita, hiburan dan kebudayaan. Channel
berbahasa Arab tersebut akan mengudara selama 24 jam penuh. Ini merupakan
promosi pemerintah China yang telah melakukan kontrol terhadap internet.[12]pernyataan Zhang
Changming, Wakil Presiden CCTV mengatakan : "Kami berharap dengan adanya
program ini dunia akan mengetahui China secara lebih baik”. Program baru berbahasa Arab oleh CCTV dapat diakses
paling tidak 300 juta orang di 22 negara yang berbahasa Arab yang dikenal
dengan negara-negara Middle-East. Dalam konteks munculnya CCTV di area Timur
Tengah, yaitu sebagai bentuk persaingan CCTV terhadap BBC yang juga telah membuka channel berbahasa
Arab. Dan pada September
2009 CCTV juga merencanakan akan melaunching sebuah channel berbahasa
Rusia.
Pengaruh Cina di Afrika akan makin
kuat di Afrika setelah stasiun televisi milik Beijing, CCTV, melebarkan
sayapnya ke benua tersebut. Siaran dan operasi CCTV dipusatkan di Nairobi,
ibukota Kenya. Ekspansi ke Afrika adalah bagian dari upaya CCTV untuk menjadi
pemain penting di dunia media. Sebelumnya CCTV membuka kantor perwakilan di
Moskow, Rusia. Duta Besar China untuk Kenya, Liu Guangyuan mengatakan, rakyat
China sangat tertarik dengan Afrika. “Media China hadir di Afrika untuk
membantu rakyat China belajar tentang Afrika. Juga ada keinginan untuk lebih
banyak mengulurkan bantuan untuk Afrika. China banyak mengimpor bahan mentah
dari Afrika sementara di sisi lain China banyak membangun infrastrukur. China
saat ini adalah mitra dagang Afrika terbesar dengan perdagangan antara kedua
pihak mencapai US$110 miliar dan juga
Liu mengatakan “ China ingin belajar dari kemajuan yang telah dicapai
Afrika, khususnya di bidang kebudayaan. “Kebudayaan Afrika sangat menarik.[13]
Reference:
Xiaoping
Li ,Significant Changes in the Chinese Television Industry and Their Impact
in the PRC: An Insider’s Perspective, Center for Northeast Asian Policy Studies The Brookings Institution ,August
2001
Asia-Uerope Foundation, Bingran DAI, Shuangquan ZHANG Fudan University, China Des 2006
Website:
www.unesco.dk
Vivanews.com
www.international encyclopedia of communication.com
www.Tribunnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar