Malaysia session II
take a walk gan......
Belum sempat saya selesaikan artikel rangkaian tour 3 negara sebelumnya, saya diberi kesempatan untuk ke Luar negeri lagi, namun hanya Malaysia, Negara yang terkenal dengan twin towernya. Tak tanggung-tanggung 1 bulan masa saya di Malaysia. Saat menulis artikel ini baru 1 minggu saya disini.
Dimanapun itu, duduk diam dirumah, makan tidur, makan lagi, tidur lagi adalah kegiatan yang membosankan, walaupun terkadang bagi orang-orang pemalas sangat menyenanginya. Ketika pagi dan sore hari saya biasanya hanya bermain futsal di taman rumah susun yang saya tinggali, terkadang hanya berdua sama adik saya, terkadang dengan budak melayu atau india. Sore atau malam harinya saya pergi ke restaurant milik datuk sekedar Wifi-an.
Bosan mulai menghampiri, akhirnya saya memutuskan pergi ke twin tower sendirian, dengan uang pas-pasan, tak tahu jalan pula. Saya sengaja menolak ajakan sanak family untuk pergi bareng mereka ketika waktu cuti alasannya karena kurang menantang dan kurang bebas bergerak. Tanpa sepengetahuan mereka saya berangkat sendiri, hanya ketika saya ditengah perjalanan saya bilang kepada mereka untuk tidak risau mencari saya.
Saya memulai perjalanan saya dengan pergi ke halte bus dan berharap bertemu seseorang yang bisa menunjukan jalan padaku, di halte bus saya bertemu dengan 2 orang wanita yang memakai seragam pink, saya kira mereka bekerja dipabrik namun setelah ditanya mereka adalah pelajar, tapi tak kuteruskan apa dia SMA atau sudah =kuliah, saya kira masih SMA.
Transportasi Malaysia
Mintro bus namanya, ketika saya bertanya ke 2 pealajar bagaimana saya bisa ke KLCC (petronas)? Mereka bilang saya harus naik metrobus turun di Asia Jaya, disana saya disuruh naik kereta api (monorel). Bus di Malaysia semuanya berAC, dan yang paling penting bersih dan modern. Sesampai di stasiun Asia Jaya saya mendapatkan kebingungan ketika mau membeli tiket ke KLCC saya bingung bagaimana cara membeli tiket, saya memutuskan untuk bertanya ke seorang petugas monorel yang kukira yang mengurusi penjualan tiket, ternyata bukan, saya disuruh memasukan destinasi dan uang seraya menunjuk kearah pojok yang berjejer sejumlah mesin disana, saya bingung bagaimana caranya (hehehe, kampungan banget ya 0l), kutekan KLCC , jumlah bill-nya MR 2.30 (sekitar Rp 6.000) kumasukan uang 1 ringgit awalnya, tak berhasil, uangnya keluar lagi, saya semakin bingung, ku coba lagi dan tak berhasil lagi. Akhirnya kumasukan MR 3 sekaligus kupikir mesinnya akan memberikan kembalian 30 sen padaku, ternyata tidak, uangnya keluar dan menghambur kemana-mana, saya mulai malu, hehehehe. Akhirnya saya dibantu oleh seorang mak cik yang baik hati, dia menekan KLCC dan kemudia memasukan uangku
MR 1, 1 rinngit lagi, 1 ringgit lagi tanpa waktu yang lama akhirnya keluar juga koin sebagai karcis masuk nonorel, akhirnya kusadari kesalahanku yaitu kumembuat mesinnya menunggu terlalu lama.
Twin Tower, kok ga’ kembar ya…
take a walk gan......
Belum sempat saya selesaikan artikel rangkaian tour 3 negara sebelumnya, saya diberi kesempatan untuk ke Luar negeri lagi, namun hanya Malaysia, Negara yang terkenal dengan twin towernya. Tak tanggung-tanggung 1 bulan masa saya di Malaysia. Saat menulis artikel ini baru 1 minggu saya disini.
Dimanapun itu, duduk diam dirumah, makan tidur, makan lagi, tidur lagi adalah kegiatan yang membosankan, walaupun terkadang bagi orang-orang pemalas sangat menyenanginya. Ketika pagi dan sore hari saya biasanya hanya bermain futsal di taman rumah susun yang saya tinggali, terkadang hanya berdua sama adik saya, terkadang dengan budak melayu atau india. Sore atau malam harinya saya pergi ke restaurant milik datuk sekedar Wifi-an.
Bosan mulai menghampiri, akhirnya saya memutuskan pergi ke twin tower sendirian, dengan uang pas-pasan, tak tahu jalan pula. Saya sengaja menolak ajakan sanak family untuk pergi bareng mereka ketika waktu cuti alasannya karena kurang menantang dan kurang bebas bergerak. Tanpa sepengetahuan mereka saya berangkat sendiri, hanya ketika saya ditengah perjalanan saya bilang kepada mereka untuk tidak risau mencari saya.
Saya memulai perjalanan saya dengan pergi ke halte bus dan berharap bertemu seseorang yang bisa menunjukan jalan padaku, di halte bus saya bertemu dengan 2 orang wanita yang memakai seragam pink, saya kira mereka bekerja dipabrik namun setelah ditanya mereka adalah pelajar, tapi tak kuteruskan apa dia SMA atau sudah =kuliah, saya kira masih SMA.
Transportasi Malaysia
Mintro bus namanya, ketika saya bertanya ke 2 pealajar bagaimana saya bisa ke KLCC (petronas)? Mereka bilang saya harus naik metrobus turun di Asia Jaya, disana saya disuruh naik kereta api (monorel). Bus di Malaysia semuanya berAC, dan yang paling penting bersih dan modern. Sesampai di stasiun Asia Jaya saya mendapatkan kebingungan ketika mau membeli tiket ke KLCC saya bingung bagaimana cara membeli tiket, saya memutuskan untuk bertanya ke seorang petugas monorel yang kukira yang mengurusi penjualan tiket, ternyata bukan, saya disuruh memasukan destinasi dan uang seraya menunjuk kearah pojok yang berjejer sejumlah mesin disana, saya bingung bagaimana caranya (hehehe, kampungan banget ya 0l), kutekan KLCC , jumlah bill-nya MR 2.30 (sekitar Rp 6.000) kumasukan uang 1 ringgit awalnya, tak berhasil, uangnya keluar lagi, saya semakin bingung, ku coba lagi dan tak berhasil lagi. Akhirnya kumasukan MR 3 sekaligus kupikir mesinnya akan memberikan kembalian 30 sen padaku, ternyata tidak, uangnya keluar dan menghambur kemana-mana, saya mulai malu, hehehehe. Akhirnya saya dibantu oleh seorang mak cik yang baik hati, dia menekan KLCC dan kemudia memasukan uangku
MR 1, 1 rinngit lagi, 1 ringgit lagi tanpa waktu yang lama akhirnya keluar juga koin sebagai karcis masuk nonorel, akhirnya kusadari kesalahanku yaitu kumembuat mesinnya menunggu terlalu lama.
Twin Tower, kok ga’ kembar ya…