PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA PUTARAN 2.
Pemilu Gubernur tahap pertama telah usai, dan keluarlah 2 calon yang akan bertarung untuk menduduki Jakarta 1 yakni pasangan incumbent Fauzi-Bowo (kumis) melawan Jokowi-Ahok dengan khas baju kotak-kotaknya.
Hari ini, teparnya hari kamis tanggal 20 September 2012 merupakan hari pemilihan Gubernur putaran kedua, pemilihan gubernur kali ini sangat heboh lantaran salah satu wakil gubernur yakni Ahok merupakan turunan Tionghoa dan kebetulan beragama Kristiani, dilancarkanlah manuver-manuver politik dari pihak lawannya, isu SARA yang intinya jangan memilih keturunan Tionghoa dan pemimpin non Islam dilancarkan, dukungan dari parpolpun sangat minim yakni hanya Gerindra dan PDI-P lah yang mendukung pasangan Jokowi-Ahok, sedangkan partai besar laiinya seperti Demokrat, Golkar, PPP, PKS dll mendukung pasangan incumbent, walaupun kesannya dikeroyok pasangan Jokowi ini malah mendapatkan simpatisan dari kalangan yang menginginkan perubahan, karena gubernur lama dinilai tidak becus dalam memimpin Jakarta diperiode sebelumnya tercermin dari kemacetan, banjir yang tak kunjung usai dan daerah kumuh serta kemiskinan yang masih tinggi.
Jokowi ini diunutngkan dengan prestasi (bahkan 10 jam sebelum pemungutan suara beliau mendapatkan penghargaa), kesederhanaan dan kejujuran dalam keshariannya serta isu sensitifitasnya soal SARA. berdasarkan polling sementara yang dirilis LSI Jokowi unggul tipis dengan perolehan 52 % suara sedangkan Foke 47,8 %.
Dalam survei yang diadakan oleh Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) terkait mayoritas warga DKI Jakarta Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta, diperoleh bahwa mayoritas warga pilih Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 3, Jokowi-Ahok. "Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, terlihat mayoritas warga DKI Jakarta memilih pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama," ujar Kepala Riset SSS, Ilman Nafian saat jumpa pers yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2012).
Memang terlihat bahwa hasilnya, Jokowi-Ahok mendapati suara terbanyak, yakni sebesar 36.74 persen, diikuti pasangan cagub-cawagub nomor 1, Foke-Nara sebsar 20.47 persen.
Kemenangan Jokowi-Ahok ini didominasi oleh berbagai hasil survei, yang menyatakan bahwa banyak warga DKI memilih pemimpin DKI berdasarkan Figur 85 persen, hati nurani 70 persen.
Lebih lanjut, Peneliti dari CSIS, J Kristiadi mengungkapkan bahwa dari hasil survei ini berdasarkan rasa kepercayaan. Menurut J Kristiadi, sosok Jokowi banyak melakukan berbagai gebrakan di Solo.
"Ini karena dia (Jokowi) berhasil menyelesaikan persoalan di suatu daerah," kata J Kristiadi
Pemilu Gubernur tahap pertama telah usai, dan keluarlah 2 calon yang akan bertarung untuk menduduki Jakarta 1 yakni pasangan incumbent Fauzi-Bowo (kumis) melawan Jokowi-Ahok dengan khas baju kotak-kotaknya.
Hari ini, teparnya hari kamis tanggal 20 September 2012 merupakan hari pemilihan Gubernur putaran kedua, pemilihan gubernur kali ini sangat heboh lantaran salah satu wakil gubernur yakni Ahok merupakan turunan Tionghoa dan kebetulan beragama Kristiani, dilancarkanlah manuver-manuver politik dari pihak lawannya, isu SARA yang intinya jangan memilih keturunan Tionghoa dan pemimpin non Islam dilancarkan, dukungan dari parpolpun sangat minim yakni hanya Gerindra dan PDI-P lah yang mendukung pasangan Jokowi-Ahok, sedangkan partai besar laiinya seperti Demokrat, Golkar, PPP, PKS dll mendukung pasangan incumbent, walaupun kesannya dikeroyok pasangan Jokowi ini malah mendapatkan simpatisan dari kalangan yang menginginkan perubahan, karena gubernur lama dinilai tidak becus dalam memimpin Jakarta diperiode sebelumnya tercermin dari kemacetan, banjir yang tak kunjung usai dan daerah kumuh serta kemiskinan yang masih tinggi.
Jokowi ini diunutngkan dengan prestasi (bahkan 10 jam sebelum pemungutan suara beliau mendapatkan penghargaa), kesederhanaan dan kejujuran dalam keshariannya serta isu sensitifitasnya soal SARA. berdasarkan polling sementara yang dirilis LSI Jokowi unggul tipis dengan perolehan 52 % suara sedangkan Foke 47,8 %.
Dalam survei yang diadakan oleh Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) terkait mayoritas warga DKI Jakarta Putaran Kedua Pilkada DKI Jakarta, diperoleh bahwa mayoritas warga pilih Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur nomor urut 3, Jokowi-Ahok. "Pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, terlihat mayoritas warga DKI Jakarta memilih pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama," ujar Kepala Riset SSS, Ilman Nafian saat jumpa pers yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (14/9/2012).
Memang terlihat bahwa hasilnya, Jokowi-Ahok mendapati suara terbanyak, yakni sebesar 36.74 persen, diikuti pasangan cagub-cawagub nomor 1, Foke-Nara sebsar 20.47 persen.
Kemenangan Jokowi-Ahok ini didominasi oleh berbagai hasil survei, yang menyatakan bahwa banyak warga DKI memilih pemimpin DKI berdasarkan Figur 85 persen, hati nurani 70 persen.
Lebih lanjut, Peneliti dari CSIS, J Kristiadi mengungkapkan bahwa dari hasil survei ini berdasarkan rasa kepercayaan. Menurut J Kristiadi, sosok Jokowi banyak melakukan berbagai gebrakan di Solo.
"Ini karena dia (Jokowi) berhasil menyelesaikan persoalan di suatu daerah," kata J Kristiadi
1 komentar:
1. FOKE - NARA = 46.33%
2. JOKOWI - AHOK = 53.67% (Republik Online)
Posting Komentar