Kekuatan
Nasional
Oleh Mustika Sari
Oleh Mustika Sari
Menurut Hans J Morgentahu dalam Politics Among Nations:
The Struggle for Power and Peace ada 9
unsur-unsur kekuatan nasional dalam sebuah negara. Dari unsur-unsur ini lah
yang menentukan kuat dan lemahnya sebuah negara.
Unsur yang Pertama berbicara tentang Geography, disini
morgent menjelaskan bahwa posisi geografi sebuah negara bisa menguntungkan dan
merugikan sebuah negara. Geography berperan penting dalam menentukan kekuatan
sebuah negara, walaupun masih dipertanyakan tentang seberapa pentingnya
geografi dalam menentukan kekuatan nasional. Sebuah negara akan menang jika
dalam sebuah pertempuran jika memiliki geografi yang sangat luas di banding
dengan Negara yang menjadi musuhnya. Contohnya: Rusia pada perang I dapat
mengalahkan Napoleon karena secara geografi rusia lebih unggul karena rusia
termasuk wilayah yang selalu bersalju, jadi bias dikatakan iklim juga
berpengaruh.
Unsur yang Kedua Natural Resource (Sumber Daya Alam),
morgent mengatakan SDA sangat penting bagi kekuatan nasional,selain itu ada 4
level paling penting untuk mengelola SDA: kepemilikan, eksploitasi, control,
penggunaan/penguasaan, negara dengan kualitas SDA yang banyak dianggap lebih
potensial dibandingkan negara yang memiliki SDA yang sedikit, tetapi kembali
lagi ke negara tersebut bagaimana mengelola SDA yang begitu melimpah. Control
berperan penting juga dalam unsure yang kedua ini karena kalau tidak ada
control seperti halnya yang terjadi pada Indonesia kekayaan alam yang melimpah
seharusnya dapat membawa kemakmuran terhadap rakyat Indonesia. Namun karena
kurangnya control membuat rakyat Indonesia belum bisa dikatakan makmur seperti
penambangan tembaga oleh Freeport yang terjadi di papua tidak memberikan
kemakmuran terhadap rakyat Indonesia karena kurangnya control dari negara
Indonesia tersebut.
Unsur yang Ketiga Industrial Capabilities (Kemampuan
Industri) menurut morgent dalam zaman yang modern kemampuan industri juga ikut
menentukan kekuatan nasional sebuah apakah ia kuat atau lemah. Hampir seluruh
negara di muka bumi mengejar industrialisasi untuk menjadikan negaranya makmur
dan bisa bersaing dengan negara lain. Oleh karena itu sebuah negara kuat, saat ini, bila tergolong kedalam tujuh
negara industri (G-7). Selain itu merupakan pemasokan utama dalam hal potensial
sebuah negara, pada abad ke 19 & 20 sebuah negara yang memiliki basis
industrial yang besar sangat diuntungkan pada saat perang dunia. Pada saat
perang dunia kemampuan industri memberi sedikit keuntungan untuk kekuatan dalam
perang karena dapat membuat senjata yang lebih baik dibanding dengan negara
nonindustri. Kemampuan industri merupakan elemen penting dalam perekonomian
sebuah negara setelah masa damai, contohnya : orang-orang jerman lebih
mendukung Hitler karena dia dapat mensosialisasika n industri-industri di
jerman kepada rakyat jerman dan dia mampu mengeluarkan jerman dari krisis
ekonomi.
Unsur yang Keempat menurut
Morgentahu tentang Military Capabilities (kemampuan militer), Apalah artinya
kekayaan sumber daya sangat besar, industri maju dan posisi juga strategis
kalau tidak bisa dipertahankan. Dengan kata lain, militer merupakan unsur
penting dalam sebuah negara agar bisa menjamin keamanan, kenyamanan dan
stabilitas. Kemampuan militer memiliki potensial yang sangat penting dalam
sebuah negara, tetapi beberapa analis yang mengacu pada kekuatan HI mendebatkan kemampuan militer merupakan
satu-satunya cara untuk melihat kekuatan nasional sebuah negara. Contohnya yang
terjadi di jepang, jepang membatasi kekuatan militernya karena mereka
menganggap kalau perekonomian mereka yang mampua membuat kekuatan di dalam
negara itu. Namun banyak juga negara yang lebih mementingkan kekuatan
militernya karena mengganggap kekuatan
militer sangat penting untuk mempertahankan kekuatan negaranya. Kekuatan negara
dapat dilihat dari seberapa siap sebuah negara mempersiapkan pasukannya setiap
saat untuk mengatasi perang yang bisa
saja terjadi tiba2-tiba.
Unsur yang Kelima, Morgent
mengatakan kekuatan nasional adalah penduduk yang dibahas disini lebih pada
kepenyebarannya atau populasi dimana unsur ini pun sangat menetukan kekuatan sebuah negara. Populasi
disini bukan hanya berfungsi untuk mengetahui jumlah penduduk sebuah negara
tetapi juga penyebaran dan kemampuan tiap penduduknya juga. Seperti halnya yang
dikatakan morgent jika sebuah populasi berkumpul disebuah tempat dikhawatirkan
akan membawa banyak masalah, disini sangat dibutuhkan kemampuan sebuah pemimpin
untuk memberi cara agar tidak adanya ketidak merataan di suatu daerah. Tidak
bagus juga jika terlalu banyak generasi tua di banding yang muda karena
mengundang banyak kendala seperti tenaga kerja aktif yang sedikit untuk memikul
beban seluruh penduduk. Jika semua penduduk memiliki skill tidak akan
terjadinya penumpukan pada sebuah daerah.
Unsur yang Keenam menyangkut
soal penduduk tapi lebih kualitatif yakni menyangkut soal Karakter
Nasional.Morgenthau memberikan sejumlah contoh tentang karakter nasional
seperti kekuatan dan kegigihan dasar orang Rusia, inisiatif dan daya cipta
pribadi orang Amerika, pemikiran sehat orang Inggris yang tidak dogmatis,
disiplin dan ketelitian orang Jerman. Karakter nasional ini jelas menentukan
daya kompetitif suatu negara dalam percaturan internasional. Dari tiap negara
memiliki karakter dari masing-masing rakyatnya ini juga merupakan salah satu
cara untuk mewujudkan kekuatan nasional pada suatu negara, kerena jika suatu
negara tidak memiliki karekter yang kuat negara tersebut akan menjadi negara
yang hanya bias meniru tanpa memiliki karekter tersendiri. Karena sebuah negara
bisa dikenal dan berpengaruh di mata dunia karena karekter dari negara itu
sendiri yang merupakan wujud dari
berbagai keunikan dari masyarakatnya.
Unsur yang Ketujuh Moral
Nasional, Istilah ini merujuk kepada sesuatu yang lebih abstrak tapi juga
merupakah pilar penting dalam menopang kekuatan sebuah bangsa. Moral nasional
itu memancar ke berbagai sektor mulai dari sektor pertanian, industri sampai
dengan militer dalam memberikan arti bagi negaranya. Semangat pengabdian,
misalnya, adalah salah satu ciri faktor ketujuh ini. Moral lebih mencitrakan
bagaimana suatu negara di mata negara lain, berangkata dari moral yang baik
dari setiap sector membuat sebuah negara dapat menjalin kerjasama dan saling
membatu antara satu negara dengan negara yang lain. Bagaiman suatu negara akan
menjalin kerjasama jika sebuah negara mempunyai moral yang buruk dalam bidang
pertanian hingga militernya.
Unsur yang Kedelapan ini
tentang Diplomasi, dalam konteks luas, sebuah negara yang hidup dalam
lingkungan internasional perlu memiliki diplomat-diplomat unggul dalam mencari
peluang-peluang lebih besar serta mengantisipasi bahaya yang akan datang.
Barangkali, perubahan kapitalisme global dimana kelompok spekulator di pasar
uang telah sangat kuat seharusnya menjadi sorotan diplomat ini sehingga
antisipasi bahaya yang tak kelihatan ini bisa lebih dini dilacak. Kemampuan
seorang diplomat bisa mempengaruhi pandangan sebuah negara terhadap asal negara
dari diplomat tersebut, karena diplomat juga bertugas untuk mempromosikan asal
negaranya kepada negara lain agar dapat terjalin kerjasama dan saling menjaga
keutuhan masing-masing negara dan juga diplomasi berfungsi membantu membangun
iklim internasional yang nantinya akan menguntungkan negara itu. Dapat
terjalinnya kerjasama yang baik tergantung bagaimana diplomatnya bernegosiasi
dan mempromisikan negaranya. Ini sangat penting untuk kekuatan nasional sebuah
negara.
Unsur yang Kesembilan,
kualitas sebuah pemerintah tentu sangat penting dan relevan bagi Indonesia
untuk keluar dari krisis sekarang. Setelah 32 tahun masa Orde Baru, terlihat
banyak kelemahan yang perlu dibenahi mulai dari ekonomi, sosial, politik sampai
militer. Tentunya kualitas pemerintah dimana terjadi suksesi yang damai dan
stabil serta kebijakan yang mencerminkan aspirasi rakyat menjadi sebuah
kemestian bagi kuatnya sebuah bangsa. Pemerintah dikatakan berhasil jika
rakyatnya makmur dan damai dan pemerintah dapat menjadi sebuah lembaga yang menaungi
para rakyatnya untuk keahlian dan kemampuan tiap individu untuk dapat menjadi
sebuah kekuatan untuk negara tersebut. Karena jika pemerintah tidak dapat
menaungi rakyatnya tidak akan ada kekuatan nasional, kekuatan nasional berawal
dari rasa kesatuan dan kebersamaan dari masyarakatnya sendiri. Pemerintah
disini berperan sebagai seorang pemimpin karena jika rakyatnya gagal berarti
itu berangkat dari pemerintahan yang kurang baik dan tidak bisa menjadi sumber
kekuatan nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar